31 Januari 2008

Membebaskan Diri dari Obsesi Menikah.....

"Pokoknya aku pengen menikah tahun ini" ....Akhir-akhir ini banyak temen yang mengatakan hal itu...Menikah dijadikan suatu tujuan ketika kita merasa umur sudah semakin bertambah, merasa bahwa lebih baik berdua daripada jomblo lama-lama, pacaran lama toh buntutnya ga jadi juga.... Sebenarnya apa sih yang menjadi motivasi orang-orang yang terobsesi untuk menikah? Yuk, simak uraian berikut :
1. Sindrom "Tidak Bisa Hidup Sendiri" Banyak orang yang memutuskan menikah dengan pasangannya karena merasa tidak bisa hidup tanpa pasangannya. Akibatnya terjadi semacam shock di awal pernikahan. Jika Anda memiliki sindrom tersebut, ingatlah bahwa orangtua Anda telah mengurus Anda dengan baik, berpikirlah dua kali karena berada di bawah "asuhan" pasangan yang sebenarnya tidak cocok hanya akan membawa Anda dalam hubungan yang tidak sehat.
2. Target hidup biasanya orang, khususnya perempuan, selalu menetapkan target pencapaian berdasarkan umur, dan dibuat sangat spesifik. Misalnya menikah di usia 25, punya anak paling lambat 27 tahun. Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa psikolog, sebenarnya perempuan, sama halnya dengan pria juga takut untuk berkomitmen, tetapi "target-target" tadi menekan mereka.Semakin dewasa dan makin luasnya wawasan, biasanya mereka akan melupakan target tadi. Bukankah lebih baik menunda pernikahan daripada terperangkap dengan orang yang salah...?
3. Lingkungan dan keluarga, hidup dalam masyarakat yang ikatan kekeluargaannya masih kuat seperti di Indonesia tidak selalu enak. Salah satunya adalah tuntutan dan desakan dari keluarga besar jika ada salah satu anggota keluarga yang belum menikah. Ada sebagian keluarga yang menganggap bercerai masih lebih baik "ketimbang" tidak menikah sama sekali.Usia 30 tahun adalah angka keramat, jika sampai usia tersebut seseorang belum menikah dan tidak ada tanda-tanda menjalin hubungan serius, orang akan berpikir apakah ada yang salah dengan orang tersebut.
4. Desakan ekonomi ternyata menjadi salah satu alasan sebagian perempuan untuk menikah. Memiliki suami kaya raya, hidup enak tanpa perlu bekerja keras masih menjadi impian. Banyak pula yang akhirnya bercerai ketika usia perkawinan mereka belum berjalan 5 tahun.
5. Membuat deadline kapan menikah sah-sah saja, tergantung apa motivasi yang melatar belakanginya. Dengan adanya deadline kita akan bekerja keras untuk mencapai tujuan, asalkan bukan menikah hanya untuk melengkapi tujuan.
LEBIH BAIK...
Tahu apa yang dicari, tanyalah pada diri sendiri ; bagaimana kita ingin menjalani hidup ? dengan siapa ? di mana ? setelah semua pertanyaan itu terjawab, siapa tahu Anda akan sadar kalau selama ini hanya membuang waktu karena berhubungan dengan orang yang salah. Hargai target pasangan Jika sekarang Anda sudah menemukan the right person tetapi ia belum ingin menikah, bersabarlah. Pernikahan bisa terjadi jika dua belah pihak sudah siap bukan ?
DON'T...
Menikah menjadi tujuan hidup, lebih baik menunda atau bahkan menolak lamaran jika hati kecil kita mengatakan tidak, daripada menghabiskan hidup tanpa rasa bahagia. Lupa bersyukur, seringkali kita jadi kecewa dan merasa jadi orang yang paling tidak berbahagia dan hidupnya tidak lengkap karena masih melajang. Kita jadi lupa kalau kita dikelilingi orang-orang yang sayang dan perhatian; keluarga, sahabat, teman-teman. Ibarat pepatah, karena nila setitik rusak susu sebelangga. Seseorang yang percaya bahwa dirinya tetap manusia yang utuh meski belum memiliki pasangan, serta menikmati hidup dan membaginya dengan orang lain telah terbukti akan memiliki perasaan yang kuat dan biasanya kelak memiliki hubungan yang sehat dan menyenangkan dengan pasangannya. Biarkan semua mengalir dengan wajar, tak ada yang perlu dikejar. Selama kita tetap membuka diri untuk bertemu banyak orang, seseorang yang tepat & istimewa akan datang pada saat yang tepat.

29 Januari 2008

The Hunters



Sabtu, 26 Januari 2008 kemaren aku dan temen2 pergi hunting ke pantai Balekambang, sebuah pantai yg terletak di daerah kabupaten Gondanglegi Malang, kurang lebih 2 jam perjalanan dr kota Malang. Awalnya si Rama ada rencana moto temennya yg minta dipotoin buat pre-wedd, karena suatu alasan, calon mempelai itu berhalangan, akhirnya kita tetep berangkat dengan modal nekat [bingung siapa yg mau jd korban difoto].

Start pk 07:00 pagi, molor dan baru berangkat pk 08:00 [katanya ontime?? huhuhuhu]. Setelah anggota terkumpul, barulah kami berangkat. Rombongan 2 mobil, dan asal tau ajah...si Dewi yg jd driver hahahahaha...yg ada cowo2 itu yg jadi penumpang [kok gak sungkan yah??? hihihihihi]. Peace Man! Perjalanan kesana lumayan mulus, walaupun ada beberapa jalan yang agak rusak, berkat kehandalan Ibu Sopir dan Ibu Navigator [baca: Erika.red] akhirnya selamat juga kita sampai tujuan. Fuiiihhh...

Pk 10:00 mulailah The Hunters mengeluarkan atribut masing2, kamera, tripod, topi,kacamata, dan sunblock hahahahaha [pada takut gosong juga yah?]. Rombongan ada sekitar 11 orang, 4 cewe sisanya cowo. Sang model, Feena, mulai beraksi dibawah terik matahari dan serbuan kamera the hunters. Tapi dasarnya udah lihai, dia asek asek ajah dipotonya, gak malu2 kayak aku dan Meti hihihihi [malu2 tapi akhirnya mau juga].
Pemandangan di balekambang emang keren banget, pasirnya masih putih bersih, lautnya biru menyatu dengan warna langit, ada juga pepohonan teduh di sekitar pantainya, ditambah dengan keindahan pure yg terletak di seberang pantai. Dijamin ngga rugi datang kesana...Gak terasa sesi pemotretan sampai jam 6 sore [jam 6 kok masih terang benderang yah..?]. It's time to go home...

Ini beberapa gambar yang sempat diabadikan oleh the hunters, klo ada tambahan akan diupload lagi huehehehehehehe

Crew The Hunters: Rama, Andun, Umam, Meru, Devi, Yoga, Dewi, Ika, Feena, Erika


[28 Januari 2008]

28 Januari 2008

Welcome to my Blog

Helllooooo...finally...buat blog di blogspot...gara2 di multiply gak bisa ganti themes huhuhuhuhu
This is my nu blog
http://mariverika.blogspot.com/
Check it out!