28 November 2009

Pindang Tulang


Ini dia salah satu makanan faveku selama di Bengkulu. Namanya pindang. Bagi orang kebanyakan, mungkin akan berpikir kalo ini adalah masakan ikan laut yang bernama pindang. Itu juga yang muncul di benakku ketika suamiku mengajak makan makanan ini. Pindang?? Dimasak kuah?? Gimana jadinya??
Kebingunganku makin menjadi ketika masakan sudah disajikan. Lho?? Mana pindangnya (ikan.red)??? Kok yang muncul malah iga kuah?? Hmm...barulah aku tau, ternyata "pindang" disini hanyalah sebuah nama masakan khas Palembang yang menyajikan makanan berkuah pedas dan segar.

Pas dimakan, ASLI!! Maknyuuuss banget...! Perpaduan kuah pedas, dengan campuran daun kemangi, potongan nanas dan tomat segar, menambah citarasanya. Ada 2 jenis pilihan pindang, yaitu pindang patin dan pindang tulang (iga). Harganya pun sangat terjangkau, hanya Rp 12.000-Rp 15.000 saja per porsinya.
Jangan lupa pesan tahu ikannya, karena rasanya juga nikmat. Dihidangkan dengan sambal kecapnya terasa begitu menggoda (niru bahasa iklan hehehe). Cukup menambah duit Rp 6000/porsinya.
Buat temen-temen yang pengen merasakan salah satu menu kuliner ini, silahkan datang ke daerah Padang Harapan, Bengkulu (mohon maaf gak bisa mencantumkan alamat lengkapnya soalnya ga tertera di papan nama tempat makannya). Yang pasti di dekat kantor Gubernur. Tinggal cari depot yang namanya "Pondok Pindang 77", tempatnya tepat di pinggir jalan, bernuansakan putih dan ada gubuk2 lesehannya.
Selamat mencoba!!

23 November 2009

Rafflesia Arnoldi


Siapa yang tak tahu Rafflesia Arnoldi? Ya! Hampir seluruh masyarakat Indonesia pasti pernah mendengar bunga yang bernama rafflesia arnoldi, tentunya karena bunga ini termasuk salah satu pelajaran biologi pada saat Sekolah Dasar. Tapi pernahkah mereka melihat secara langsung bentuk bunga ini? Saya meragukan hal itu. Karena bunga ini hanya tumbuh dan hidup di kawasan Provinsi Bengkulu. Yakni di perbatasan kota Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang, sekitar 1,5 jam perjalanan dari kota Bengkulu. Asal mula nama Rafflesia Arnoldi karena bunga ini ditemukan oleh ilmuwan dari Inggris yang bernama Thomas Stanford Raffles pada tahun 1818, di kawasan hutan Manna, Bengkulu selatan.
Banyak yang menafsirkan bahwa rafflesia arnoldi adalah bunga bangkai. Itu adalah pernyataan yang keliru. Bunga rafflesia adalah sejenis bunga parasit yang mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Daun mahkotanya berwarna merah tua dengan motif bintik-bintik putih. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Bunga ini mengeluarkan bau busuk yang dapat menarik perhatian lalat. Tidak heran apabila di sekitar bunga tersebut selalu dikerubuti lalat. Sedangkan bunga bangkai merupakan jenis lainnya yang juga sama-sama mengeluarkan bau busuk, namun berbeda bentuk. (akan saya ulas dan dokumentasikan apabila saya sempat melihat bunga bangkai mekar beberapa bulan ke depan)
Masa pertumbuhan bunga ini mencapai 9 bulan dengan masa mekar hingga layu sekitar 5-8 hari saja. Diameter bunga bisa mencapai 1 meter pada saat mekar. Tapi yang saya dokumentasikan mempunyai diameter selebar 63cm. Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Tapi tumbuh berparasit pada tumbuhan merambat dan tinggal di dalam akar tersebut. Sampai saat ini Rafflesia belum berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup. Ini adalah gambar bakal bunga Rafflesia.


Ulasan: Dari berbagai sumber
Gambar: milik pribadi





10 November 2009

Pantai Panjang Bengkulu


Pantai Panjang adalah salah satu daerah wisata di Provinsi Bengkulu. Pantai yang terletak di sebelah barat kota Bengkulu ini mempunyai garis pantai sepanjang 7 Km membentang di pesisir kota Bengkulu. Itulah sebabnya dinamakan Pantai Panjang. Keindahan pasir putih dan deburan ombaknya menjadikan pantai ini layak dijadikan salah satu daerah kunjungan wisata di Indonesia. Dengan jajaran pohon pinus di sekitar pantai, membuat pantai ini semakin eksotis di kala senja tiba. Jika lapar mendera, jangan kuatir kekurangan makanan. Di sekitar pantai, banyak kedai-kedai penjual makanan ringan, menunya antara lain jagung bakar dan air kelapa muda. Di depan pantai juga ada Bengkulu Indah Mall, salah satu pusat perbelanjaan kota Bengkulu yang cukup besar yang memang disediakan bagi keluarga yang hendak berbelanja, ataupun sekedar cuci mata.
Pantai ini memang sangat menawan, tapi jangan mencoba berenang di pantai ini, ombak tinggi merupakan ciri khas laut lepasnya, sehingga dijuluki sebagai "pantai ganas". Tapi jangan kuatir, larangan berenang tidak untuk semua lokasi. Di salah satu lokasinya, wisatawan bisa berenang dengan bebas dan bisa juga memanfaatkan watersport yang disediakan, yakni banana boat. Buat yang hobi memancing ikan, bisa menyewa kapal nelayan dan pergi ke tengah laut untuk mendapatkan ikan yang hasilnya sangat memuaskan!
Yang sangat disayangkan, kondisi pantai yang terlihat "kotor" karena tangan-tangan jahil manusia yang tidak bertanggung jawab. Mencorat-coret dinding bangunan di sekitar pantai. Seandainya saja pemda setempat mau "serius" menggarap pantai ini, aku yakin pantai Panjang tidak akan kalah dengan pantai-pantai indah lainnya di penjuru Indonesia.
So, tunggu apalagi? Jadikan pantai Panjang ini sebagai salah satu daerah kunjungan wisatamu!