Tanggal 21 Mei-25 Mei 2008, merupakan puncak peringatan dirgahayu Malang. Ditutup dengan digelarnya Festival Malang Kembali yang disponsori oleh Telkomsel [promosi :D ]. Acara yang dilaksanakan di sepanjang jalan Ijen ini cukup meriah. Ini merupakan tahun ketiga FMK dilaksanakan dengan sukses.
FMK merupakan ajang hiburan bagi warga Malang dan sekitarnya untuk memperingati wajah kota Malang tempo doeloe. Para pengunjung dianjurkan mengenakan pakaian model lawas agar lebih menyatu dengan konsep yang dihadirkan. Seru dan unik! Di FMK ini juga menyediakan stan-stan makanan, tentunya jajanan pasar dan desa. Dari gulali Jawa, getas, bubur sumsum dan masih banyak lagi yang ditawarkan. Ada juga stan yang menjual barang-barang kuno, dari mesin pencetak uang, mesin jahit, proyektor yang tentunya sudah berumur puluhan tahun.
Foto-foto wajah Malang tempo doeloe menghiasi setiap sudut jalanan. Dipasang dengan ukuran raksasa, menarik perhatian pengunjung untuk berfoto. Ada juga sawah buatan, yah....sawah beneran..! Sengaja diletakkan di tengah jalan...menambah suasana pedesaan di tengah perkotaan. Bahkan banyak delman berseliweran menjadi satu-satunya transportasi bagi pengunjung untuk berkeliling di area FMK.
Hiburan yang disuguhkan pun cukup membuat kita mengingat-ingat pengalaman ketika kita masih kecil, ada wayang kulit, topeng monyet, gendingan Jawa. Hal-hal yang mungkin sulit kita jumpai lagi di perkotaan.
Bagi yang kehilangan momen kali ini, semoga tahun depan pemimpin kota Malang masih akan tetap menggelar Festival ini!
FMK merupakan ajang hiburan bagi warga Malang dan sekitarnya untuk memperingati wajah kota Malang tempo doeloe. Para pengunjung dianjurkan mengenakan pakaian model lawas agar lebih menyatu dengan konsep yang dihadirkan. Seru dan unik! Di FMK ini juga menyediakan stan-stan makanan, tentunya jajanan pasar dan desa. Dari gulali Jawa, getas, bubur sumsum dan masih banyak lagi yang ditawarkan. Ada juga stan yang menjual barang-barang kuno, dari mesin pencetak uang, mesin jahit, proyektor yang tentunya sudah berumur puluhan tahun.
Foto-foto wajah Malang tempo doeloe menghiasi setiap sudut jalanan. Dipasang dengan ukuran raksasa, menarik perhatian pengunjung untuk berfoto. Ada juga sawah buatan, yah....sawah beneran..! Sengaja diletakkan di tengah jalan...menambah suasana pedesaan di tengah perkotaan. Bahkan banyak delman berseliweran menjadi satu-satunya transportasi bagi pengunjung untuk berkeliling di area FMK.
Hiburan yang disuguhkan pun cukup membuat kita mengingat-ingat pengalaman ketika kita masih kecil, ada wayang kulit, topeng monyet, gendingan Jawa. Hal-hal yang mungkin sulit kita jumpai lagi di perkotaan.
Bagi yang kehilangan momen kali ini, semoga tahun depan pemimpin kota Malang masih akan tetap menggelar Festival ini!
4 komentar:
menarik nih. tadinya aku mau mampir ke malang juga tanggal 25 itu, tapi repot :( tahun depan deh moga2 bisa longgar, hehe.
btw kalo di surabaya abis ada festival lain, festival jajanan bango :D
hmm...taon depan semoga gak ketinggalan lagi, aku coba upload hasil jepretan di FMK masih gagal terus, ntar ditunggu yah....biar gak penasaran :D
malang jelek sekali
iyah..jelek kalo ditinggalkan, indah kalo ditinggali :D
Posting Komentar