01 Oktober 2009

Aku dan Gempa, Gempa dan Gempa


Sore itu [30 sept-09, pk.16:18] aku sedang memasak bubur kacang ijo favorite suamiku, tiba-tiba cucu ibu sebelah teriak "gempa gempaaaa" Aku pikir itu adalah gempa "biasa" karena di bengkulu memang sering sekali terjadi gempa. Tapi kekhawatiranku makin menjadi jadi karena tiba2 semua anggota keluarga mreka kluar dari rumah menuju halaman belakang sembari meneriakkan "Allahuakbar Allahuakbar....", padahal biasanya setiap terjadi gempa mereka tdk pernah bersikap seperti itu, makin paniklah aku...Segera aku ikut berlari menghampiri mereka, sambil berpelukan mengucapkan asma Allah...
Getaran gempa terasa makin kuat dan menakutkan, aku sudah mulai panik karena cucu2 ibu itu mulai menangis. Lalu kulihat air di tambak pun bergoyang goyang dengan kuatnya, pohon pohon meliuk liuk, bahkan tanah yang kupijak mulai bergetar...Getaran itu cukup lama, sekitar 5 menit tanpa henti. Ya Allah, bener2 menakutkan....Setelah gempa mereda, kucoba mencari berita di internet, ternyata gempa tersebut berpusat di laut daerah Pariaman, Padang dengan kekuatan 7.6 SR. Daerah tersebut cukup jauh dari Bengkulu, tapi getarannya cukup kuat, gak bisa kubayangkan getaran seperti apa yang dirasakan masyarakat Padang dan sekitarnya.
Ya Allah...ampunkanlah dosa2 korban gempa tersebut, dan terimalah arwah mereka di sisi-Mu...
Aku pikir gempa itu sudah selesai, tapi ternyata gempanya masih bersambung. Pagi tadi, sekitar pk. 08:45, gempa terjadi lagi di Jambi dengan kekuatan 7.0 SR, cukup kuat juga, namun tidak selama pada saat gempa di Padang.

Hmm.. Inilah resiko tinggal di daerah rawan gempa, sepanjang pesisir Aceh, Padang, Mentawai, Bengkulu adalah daerah langganan gempa karena memang terletak di atas pertemuan 4 lempeng dunia. Harus selalu waspada setiap saat. Deg-deg-an juga, apalagi 2 hari berturut-turut dihajar gempa. Hanya bisa berdoa..semoga pusat gempa tidak menjalar ke Bengkulu. Amin.



Tidak ada komentar: