15 Oktober 2009

Me... and my "new" Camera


Huraaayyy..!! Finally its coming! Kiriman dari temen di Malang yang berisi kamera Nikon D40 kit [lensa AF-S NIKKOR 18-55mm VR]
Asal muasal, dari keinginan membeli sebuah kamera DSLR yang dari dulu belum kesampaian. Dulunya cuma mejeng dan bergaya buat dipoto dan kalo potograpernya cape moto, berpindah tanganlah kamera itu ke tanganku wakakakaka [gak modal!]
Setelah berdiskusi dengan suami dengan sedikit memaksa tentunya, akhirnya suami mengijinkan untuk membeli kamera, biar ga boring dan ada kesibukan di weekend. Tadinya mau beli seri Canon, karena dari dulu memang sudah cinta ma Canon karena menurutku lebih mudah pengoperasiannya [kebetulan dulu temen2 fotografernya Canonias semua]. Karena budget terbatas, aku bermaksud membeli kamera 2nd, searching2, browsing2, nemu di portalnya fotografer.net. Tidak lupa juga nanya2 temen biar ga salah pilih. Setelah chit chat panjang lebar, akhirnya aku ragu untuk membeli kamera via dunia maya [2nd pula], alesan pertama karena kita gak liat barang ga bisa cek secara langsung, transaksi dilakukan di alam maya, apalagi info dari temen kalo kamera 2nd itu yang paling penting untuk dicek adalah SC [shutter count] dan lensanya [berjamur ato tidak].
Cerita punya cerita...ternyata teman yang kuajak sharing ini menawarkan kameranya untuk dijual, Nikon D40 kit. Awalnya aku sempet ragu, kok Nikon?? Aku kan nyari Canon. Tapi dia meyakinkan kalo Nikon jauh lebih mudah mengoperasikannya karena ada image di tiap menu settingnya dan dia bersedia menyediakan layanan purna jual, alias direpoti dengan pertanyaan pertanyaan dari pemula sepertiku hehehehe
Fine, DEAL!! Transaksi pun dilakukan, 2 hari setelahnya my "new" cam is comiiinnggg!!

Thanks for my luvly husband to make my wish come true, always luv him more and more...



Luna was died...!

Hiks hiks...Luna mati! tepat pada tanggal 12 Oktober 2009, pk. 20:45 WIB. Aku sudah curiga kalo Luna memang sudah sakit. Dimulai dengan bercak bercak hitam di sekujur tubuhnya, bibir juga menghitam, kemudian siripnya mulai rontok. Segera aku mencari info di mbah gugle.com, tanda tanda ikan sakit. Disitu disebutkan ikan yang badannya muncul bercak seperti itu artinya dia terkena jamur, tanda lainnya ikan menyendiri dan tidak nafsu makan. Aku mulai curiga, Luna nafsu makan masih tinggi, semangat bermain dengan Tora juga masih tinggi. Apa iya sakit?? Apalagi 2 jam sebelumnya waktu aku kasih makan, dia juga dengan lahap memakannya. Tapi yaahhh..she was died! Kasian Tora..sejak ditinggal Luna dia sepertinya kehilangan semangat [mulai lebay], Tora jadi sering menyendiri [ya iyalaaaa...lawong memang sendirian], sukanya mojok, ga lincah seperti biasanya. Mungkin dia stres ya, tiba2 hidup sendirian hihihi
Segera kuputuskan untuk mengganti air akuarium, kuatir dia juga terinfeksi jamur [sebenernya suamiku sih yang nguras, aku cuma bagian suporter minta akuarium cepat dikuras aja :D ]
Dan wow!! Hasilnya cukup menggembirakan, Tora lincah lagi, mulai bertingkah seperti biasa. Mungkin dia kemarin jijik dengan air bekas "jenazah" ikan ya? Hihihihi
Sabar ya Tora...nanti aku carikan kawan untukmu....



07 Oktober 2009

Kesenjangan Gempa


Disebut juga seismic gap, merupakan kondisi tidak terjadi gempa hebat di zona rawan gempa untuk waktu yang panjang-biasanya lebih dari satu abad. "Inilah yang harus diwaspadai, karena berpotensi menjadi gempa besar", kata Cecep Subarya. Kesenjangan gempa antara lain terjadi di zona pertemuan lempeng di Selat Sunda dan di sekitar Kepualauan Mentawai.

  1. Mentawai, Gempa hebat terakhir yang terjadi pada tahun 1797 berkekuatan 8,2SR. Ahli paleotsunami pusat penelitian geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan bila energi yang tersimpan selama lebih dari 2 abad itu tersalurkan, kekuatan gempa bisa mencapai 8,9SR. Gempa Sumatera Barat pekan lalu bisa menjadi faktor pelemah kuncian pertemuan lempeng Australia dan Eurasia di Mentawai.
  2. Selat Sunda, Gempa hebat terakhir terjadi pada 1908 berkekuatan 8,3SR. Energi yang tersimpan diduga berkurang karena pada 4 September lalu terjadi gempa dengan kekuatan 5,6SR.
Berikut adalah daftar gempa terhebat sepanjang abad mulai dari ujung barat ke ujung timur Indonesia:
  • Aceh, 2004 (9,1 SR)
  • Nias, 1861 (8,5 SR)
  • Nias, 2005 (8,6 SR)
  • Kepulauan Pagai, 1883 (9,0 SR)
  • Pulau Enggano, 2000 (7,9 SR)
  • Bengkulu, 2007 (7,9 SR)
  • Yogyakarta, 2006 (7,7 SR)
  • Bali, 1917 (8,5 SR)
  • Maumere, 1992 (7,8 SR)
  • Laut Banda, 2006 (7,6 SR)
  • Laut Banda, 1838 (8,5 SR)
  • Laut Seram, 1965 ( 7,6 SR)
  • Manokwari, 2002 (7,6 SR)
  • Sorong, 2009 (7,6 SR)
Antara MITOS dan FAKTA:
kemunculan awan aneh, kadang mirip awan bekas pesawat jet, dianggap sebagai pertanda akan datang gempa. Setelah gempa besar, banyak kesaksian warga melihat awan tersebut sebelum gempa. Cecep Subarya mengatakan, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa awan yang kerap disebut awan gempa itu merupakan pertanda bakal terjadi gempa. "Pernah ada penelitian, tapi tidak tuntas, mungkin karena belum menemukan petunjuk yang meyakinkan." katanya.

Sumber: Tempo



01 Oktober 2009

Aku dan Gempa, Gempa dan Gempa


Sore itu [30 sept-09, pk.16:18] aku sedang memasak bubur kacang ijo favorite suamiku, tiba-tiba cucu ibu sebelah teriak "gempa gempaaaa" Aku pikir itu adalah gempa "biasa" karena di bengkulu memang sering sekali terjadi gempa. Tapi kekhawatiranku makin menjadi jadi karena tiba2 semua anggota keluarga mreka kluar dari rumah menuju halaman belakang sembari meneriakkan "Allahuakbar Allahuakbar....", padahal biasanya setiap terjadi gempa mereka tdk pernah bersikap seperti itu, makin paniklah aku...Segera aku ikut berlari menghampiri mereka, sambil berpelukan mengucapkan asma Allah...
Getaran gempa terasa makin kuat dan menakutkan, aku sudah mulai panik karena cucu2 ibu itu mulai menangis. Lalu kulihat air di tambak pun bergoyang goyang dengan kuatnya, pohon pohon meliuk liuk, bahkan tanah yang kupijak mulai bergetar...Getaran itu cukup lama, sekitar 5 menit tanpa henti. Ya Allah, bener2 menakutkan....Setelah gempa mereda, kucoba mencari berita di internet, ternyata gempa tersebut berpusat di laut daerah Pariaman, Padang dengan kekuatan 7.6 SR. Daerah tersebut cukup jauh dari Bengkulu, tapi getarannya cukup kuat, gak bisa kubayangkan getaran seperti apa yang dirasakan masyarakat Padang dan sekitarnya.
Ya Allah...ampunkanlah dosa2 korban gempa tersebut, dan terimalah arwah mereka di sisi-Mu...
Aku pikir gempa itu sudah selesai, tapi ternyata gempanya masih bersambung. Pagi tadi, sekitar pk. 08:45, gempa terjadi lagi di Jambi dengan kekuatan 7.0 SR, cukup kuat juga, namun tidak selama pada saat gempa di Padang.

Hmm.. Inilah resiko tinggal di daerah rawan gempa, sepanjang pesisir Aceh, Padang, Mentawai, Bengkulu adalah daerah langganan gempa karena memang terletak di atas pertemuan 4 lempeng dunia. Harus selalu waspada setiap saat. Deg-deg-an juga, apalagi 2 hari berturut-turut dihajar gempa. Hanya bisa berdoa..semoga pusat gempa tidak menjalar ke Bengkulu. Amin.